I-Rider Medam
Medan, salah satu kota besar di Indonesia yang memiliki banyak
komunitas, mulai dari komunitas seni, sosial hingga otomotif. Nah, kali
ini kita akan membahas salah satunya yaitu komunitas otomotif yaitu
‘Independent Rider Medan’ atau lebih dikenal. dengan I-rider. Komunitas
ini terbentuk pada 2014 oleh tiga pemuda; Ferdiansyah (Aan), Mangasi
Tambunan (Kang Aci) dan Fajar Johan. Berawal dari kecintaan mereka
terhadap otomotif khususnya sepeda motor dan seringnya berkumpul
bersama. Hingga akhirnya mendapatkan ide untuk membentuk satu komunitas
motor.
Tujuannya untuk menyatukan dan menimbulkan rasa persaudaraan antara
pecinta otomotif tanpa memandang status sosial. I-Rider adalah komunitas
untuk berbagai jenis sepeda motor, tidak hanya yang bertipe sport
terdapat motor bebek, vespa maupun matic tanpa memandang kualitas dan
tenaga motor. Nama Independet Rider Medan sendiri dipilih karena
memiliki arti sama dengan berkendara bebas tanpa perbedaan dari jenis
motor.
Sampai saat ini anggotanya sudah mencapai sekitar 24 orang aktif dan
belasan orang lagi akan segera bergabung. Tidak ada syarat khusus untuk
menjadi anggota, yang terpenting adalah memiliki surat izin mengendarai,
rutin menghadiri kopdar dan mengikuti touring baik jarak jauh maupun
pendek. Untuk anggota yang sudah terdaftar sebelumnya juga akan menerima
sanksi tegas jika melakukan tindak kriminal yang mencoreng nama baik
I-Rider. komunitas ini menghimbau kepada seluruh anggota agar
memperhatikan keamanan dalam berkendara dan menghormati sesama pengguna
jalan lain.
Mereka rutin mengadakan touring setidaknya dua kali setiap bulannya,
diadakan pada hari Minggu dan diberi nama “SUNMORI”, merupakan singkatan
dari Sunday Morning Ride. Acara ini terbuka untuk siapa saja yang ingin
berpartisipasi. Terdapat juga jadwal khusus touring yang hanya
diperuntukan untuk anggota I-Rider saja. Mereka sudah mengaspal
kebeberapa kota dan juga provinsi di Sumatera khususnya Sumbagut
(Sumatera Bagian Utara). Aan mengatakan banyak sekali ha yang dihadapi
saat berkendara, baik itu senang maupun sedih yang membuat komunitas ini
semakin solid.
Tidak hanya itu, untuk mempererat hubungan kekeluargaan, setiap Jumat
malam mereka berkendara keliling kota dengan titik pertemuan di salah
satu minimarket Jalan. Sisingamangaraja yang akan berakhir di warkop
Rafik tempat biasanya I-Rider berkumpul yang terletak di Jalan
Kejaksaan. Karena memiliki latar belakang dan kesibukan yang berbeda
jadi, tidak ada paksaan bagi setiap anggotanya untuk mengikuti Kopdar.
Tetapi dihimbau untuk mengikuti setiap aktivitas yang dilakukan
komunitas ini.
“I-Rider bukan sekedar komunitas motor bagi Saya ini adalah tempat
beretemu, bukan sekedar teman ataupun sahabat, melainkan saudara yang
terlahir dari Ibu dan Ayah berbeda yang memberikan ruang dan waktu bagi
masalah Saya. Saya mendapat begitu banyak hal positif yang mungkin tidak
saya dapatkan ditempat lain. Salam satu aspal we are brother,” tutur
Syaid #021 member I-Rider Medan.
Secara keseluruhan, I-Rider berharap kedepanya komunitas mereka
semakin meningkatkan solidaritas baik kesetiap anggota maupun komunitas
lain sesama pecinta otomotif. “Saya berharap kami bisa tetap menjaga
kekompakan, semakin berkembang, punya nama baik dan memiliki cabang
diberbagi daerah seluruh Indonesia,” tutup Aan.
0 komentar:
Posting Komentar